I.
PENDAHULUAN
Desa Babadan adalah sebuah desa di Kecamatan Karangrejo Kabupaten Tulungagung
Propinsi Jawa Timur
Indonesia. Terletak kurang lebih 10 km utara kota Tulungagung. Luas wilayah desa babadan 331.655 Ha dengan batas-batas
wilayah sebagai berikut :
1. Sebelah Utara Desa
Tanjungsari Kecamatan Karangrejo dan desa Nglutung Kecamatan Sendang.
2. Sebelah Timur Desa Sukowidodo
dan desa Sukowiyono
Kecamatan Karangrejo.
3. Sebelah Selatan Desa Bungur Kecamatan Karangrejo.
4. Sebelah Barat Desa Kedoyo Kecamatan Sendang.
Sebagian besar penduduk desa Babadan bermata pencaharian sebagai petani
dan buruh tani, peternakan,
Industri teralis, Perdagangan dan pengrajin.
secara
tofografi Desa Babadan terletak di daerah perbukitan kaki gunung wilis yang
memanjang ketimur dan hampir di semua wilayah dusun di desa babadan berada di
dataran tinggi kecuali di sebelah utara yaitu dusun babadan utara merupakan
dataran rendah yang paling subur diantara dusun-dusun yang lain.
II. SEJARAH DESA
Desa Babadan merupakan salah satu dari 13 desa yang
terletak di wilayah administrasi Kecamatan Karangrejo Kabupaten Tulungagung
Didalam sejarah Desa
Babadan tidak diketahui secara pasti mulai kapan desa babadan berdiri, karena
sampai sekarang belum ditemukan bukti-bukti berupa candi, prasasti yang menguatkan
kapan berdirinya desa babadan, Untuk menggali sumber data atau informasi berdirinya
Desa Babadan Pemerintah Desa bersama Tokoh Masyarakat mengundang para sesepuh
dan beberapa warga masyarakat yang setidaknya mengetahui sejarah berdirinya
Desa Babadan. Para sesepuh dan tokoh masyarakat menuturkan berdasarkan cerita
dari nenek moyang yang telah diceritakan secara turun temurun bahwa sejarahnya
berawal dari tokoh penggawa (Sentono) kerajaan mataram yang pergi dari kerajaan
karena dikejar-kejar oleh Belanda, para penggawa kerajaan mataram tersebut
banyak yang lari ke daerah timur yaitu Ponorogo dan sampailah ke daerah
Tulungagung.
Karena masih
dikejar-kejar oleh belanda para penggawa (Sentono) kerajaan mataram tersebut
lari ke arah utara, dalam pengejaran tentara belanda ini penggawa (sentono) kerajaan
terkena tembak pada Bendo (Lutut) Kaki sampai terjatuh sehingga beliau bersama
pasukannya bersembunyi di sebelah utara sungai Klantur. Dalam persembunyian ini
penggawa kerajaan berpesan kepada prajuritnya bahwa apabila nanti sudah ada
rejane jaman (kemajuan zaman) kelak daerah ini dinamakan SENTONOBENDO, ditempat
ini pula terdapat petilasan / makam yang bernama SENTONO. Saat ini nama
SETONOBENDO dijadikan nama Dusun yang merupakan bagian wilayah administratif Desa
Babadan.
Hari-hari berikutnya
penggawa kerajaan mataram ini melanjutkan perjalanannya ke arah barat sambil
membawa barang bawaan seperti empon-empon (rempah-rempah) untuk mengobati luka
di lututnya, merekapun berhenti di suatu tempat sambil beristirahat mengobati
lukanya dengan ramuan kencur, selain dibuat untuk ramuan obat para penggawa
(Sentono) juga menanam tanaman kencur di tempat istirahat tersebut. Ditempat
istirahat ini beliau menamakan SETONOKENCUR. Letak Setonokencur ini tepatnya berada
di pinggir sungai Wudu sebelah utara dusun persilan. Ditempat ini terdapat
makam satu orang yaitu petilasan/makam mbah Kariyah.
Setelah Para penggawa (Sentono)
kerajaan ini beristirahat merekapun melanjutkan perjalanannya ke arah utara sampai di tepi sungai Babakan. Di tepi sungai
babakan ini Beliau para penggawa (Sentono) dan prajuritnya berhenti dan tempat
itu dinamakan SETONO. Ditempat inilah para penggawa kerajaan tersebut berhenti
dan memulai mendirikan tempat tinggal. Karena daerah ini dulunya masih berupa
hutan yang lebat dan semak-semak belukar, para prajurit mataram mulailah
menebangi pohon dan membersihkan semak-semak belukar untuk didirikan bangunan
tempat tinggal sehingga daerah yang ditempati ini dinamakan BABADAN. Disini
pula yaitu di Dusun Babadan Lor terdapat makam para penggawa kerajaan mataram
yang belum jelas nama-namanya.
Ditempat tinggal yang
baru ini diangkatlah seorang tokoh untuk menjadi pimpinan di Babadan dengan
sebutan Demang. Tokoh-tokoh yang dikenal masyarakat sebagai demang di Desa
Babadan yaitu SRI WULANDARI tidak diketahui secara pasti mulai kapan dan
berakhirnya beliau menjadi demang, setelah beliau wafat Demang desa babadan
dilanjutkan SINGO DARONO dan MALANG PRAWIRO, ketiga tokoh tersebut dikenal
sampai sekarang sebagai Demang dan penyebar agama islam di babadan, ketiga
Tokoh Demang tersebut makamnya berada di makam umum Dusun Babadan Lor dan sampai
sekarang makam tersebut masih terawat dengan baik. Namun dari penggalian
informasi tentang siapa saja keturunan dari ketiga tokoh tersebut sampai sekarang
masih belum diketahui.
Setelah ketiga tokoh
tersebut pimpinan desa babadan yang semula di jabat oleh DEMANG diganti dengan
LURAH. Dan seiring berjalannya waktu pada tahun 1983 Lurah diganti dengan
KEPALA DESA hingga sampai saat ini. Demikianlah sekilas tentang asal usul sejarah
berdirinya Desa Babadan Kecamatan Karangrejo Kabupaten Tulungagung.
Setelah
Indonesia merdeka, Desa Babadan telah mengalami
beberapa masa kepemimpinan, yaitu:
Tabel 2.1.
Masa Kepemimpinan Kepala Desa Babadan
No
|
PERIODE
|
NAMA KEPALA DESA
|
KETERANGAN
|
1.
|
2.
|
3.
|
4
|
1
|
Tidak
diketahui
|
Sri Wulandari
|
Demang
|
2
|
Tidak
diketahui
|
Singo
Darono
|
Demang
|
3
|
Tidak
diketahui
|
Malang
Prawiro
|
Demang
|
4
|
Tidak
diketahui
|
Sadiran
|
Lurah
|
5
|
Tidak
diketahui
|
Ngarib
|
Lurah
|
6
|
Sampai
tahun 1983
|
Toyib
|
Lurah
|
7
|
Tahun 1983 – Tahun 1993
|
Djanari
|
Kepala
Desa
|
8
|
Tahun 1993 – Tahun 2002
|
Djanari
|
Kepala
Desa
|
9
|
Tahun 2002 - Tahun 2007
|
Sapowan
|
Kepala
Desa
|
10
|
Tahun 2007 – Tahun 2013
|
Suyitno
|
Kepala
Desa
|
11
|
Tahun 2013 – Sekarang
|
Suyitno
|
Kepala
Desa
|
III. PROFIL DESA
1)
Data Penduduk
1. Jumlah penduduk desa Babadan ada 3.066 jiwa
2. Jumlah penduduk laki-laki 1.535 jiwa
3. Jumlah pendduk perempuan 1.531 jiwa
2)
Tingkat ekonomi
Sebagian besar penduduk desa Babadan adalah:
1. Petani : 98.5 % dari jumlah penduduk
2. Pegawai : 0.5% dari jumlah penduduk
3. Pengusaha : 1 % dari jumlah penduduk
3)
Jumlah kepala keluarga
penduduk miskin
Jumlah KK di Desa Babadan seluruhnya ada 1.126 KK,
terdiri dari 152 KK di Dusun Babadan Lor, 412 KK di Dusun Setonobendo, 267 KK
di Dusun Pereng, dan 219 KK di Dusun Persilan.
IV.
Data Monografi
1.
Kondisi
Geografi
·
Ketinggian
tanah dari permukaan laut : 121 M
·
Banyaknya
curah hujan : 2.175
2.
Topografi
·
Suhu
udara rata- rata : 30 c
3.
Orbitasi
Geografi
·
Jarak
antar dusun : 2 KM
·
Jarak
dari pusat pemerintahan Kecamatan : 5 KM
·
Jarak
dari Ibu Kota/ Kabupaten : 10 KM
4.
Potensi
1)
Pertanian,
Desa
babadan sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani dan buruh
tani. Penduduk babadan yang bermata pencaharian petani maupun buruh tani
tersebar di seluruh dusun yang ada di desa babadan. Pertanian yang ada di desa
babadan memiliki potensi ekonomi yang besar. Untuk mendukung kegiatan pertanian
dan pengelolaan hasil pertanian, para petani mendirikan gabungan kelompok tani
(GAPOKTAN) "SUMBER JAYA" yang merupakan gabungan dari beberapa kelompok tani yang ada di
masing-masing dusun. Potensi ekonomi disektor pertanian yang banyak
menghasilkan produk pertanian terutama padi adalah dusun babadan lor. Hal ini
di sebabkan Dusun babadan lor terletak di daerah dataran rendah yang merupakan
daerah subur dengan irigasi teknis di banding dusun lainnya yang berada di daerah
perbukitan. Komoditas pertanian yang dihasilkan padi dan palawija.
2)
perkebunan,
selain sector pertanian desa babadan juga terdapat perkebunan
dengan komoditas yang dihasilkan tebu. Perkebunan tebu menjadi pilihan yang ke
dua setelah padi dan palawija, terutama di daerah dusun setonobendo, dusun persilan dan
sebagian di dusun pereng. Hal ini disebabkan dusun setono bendo dusun pereng
dan dusun persilan merupakan daerah perbukitan dengan irigasi teknis yang panajangnya
mencapai 18 Km sehingga untuk pengairan sawah yang berada di hilir banyak
kekurangan air.
3)
Industri,
Sector
industry di desa babadan yang banyak adalah industry teralis dengan jumlah 11
Unit usaha. Industry teralis berada di dusun babadan lor dan dusun setonobendo
4)
Peternakan,
Sector
peternakan memiliki potensi cukup besar untuk di kembangkan. Hal ini dapat kita
lihat disetiap rumah tangga yang ada rata-rata memelihara Sapi, Kambing, dan
ayam. Usaha peternakan yang ada masih sebagai usaha sambilan keluarga baik itu
peternakan sapi, kambing maupun ayam. Dusun babadan lor merupakan sentra
peternakan ayam kampung petelur dengan pemeliharaan secara intensif para
peternak ayam kampung petelur anggotanya adalah perempuan yang tergabung pada Kelompok
Wanita Tani SUKA DAMAI. sebagai wahana pembinaan para anggotanya. sedangkan di
dusun lainnya yaitu dusun setonobendo, dusun persilan dan dusun pereng masih
banyak penduduk yang pemeliharaannya bersifat tradisional belum di kembangkan
dengan pemeliharaan secara intensif terutama pada ayam buras. Di dusun setonobendo
juga terdapat kelompok ternak kambing yang
tergabung dalam Kelompok Tani Wanita MEKAR SARI.
5)
Perikanan.
Sector
perikanan didesa babadan masih sedikit sekali, hanya 5 unit usaha perikanan.
Sector perikanan ini terdapat di dusun setonobendo dengan Komoditas perikanan
yang di hasilkan Ikan gurame, ikan lele
dan pembibitan ikan lele.
6)
Pertambangan
batu
Sector pertambangan batu ini berada di sepanjang aliran sungai
klantur yang terdapat di dusun pereng. Pertambangan batu ini di olah sebagai
batu Koral, dan ada juga pertambangan batu gunung untuk bahan pondasi rumah,
talut dll. Dimana pertambangannnya
digali di wilayah tanah kehutanan.
7)
Pengrajin
Desa babadan juga penghasil kerajinan baik kerajinan rumah tangga,
seni dan budaya. Kerajinan ini berada di dusun setonobendo sebagai kerajinan tangkai
pisau dan perabotan mebeler, kerajinan kepang, cikrak, tompo dan kerajinan alat
tradisional gamelan di dusun Pereng.
V.
PEMERINTAHAN.
Pusat pemerintahan Desa Babadan terletak di Dusun Setonobendo.
Adapun wilayah Desa Babadan terdiri dari 4 Dusun 8 RW dan 22 RT yaitu :
1)
Dusun
Babadan utara meliputi 2 RW, dan 4 RT.
2)
Dusun
Setonobendo meliputi Dukuh Rogaten, Dukuh Puthuk, Dukuh Ngloji dan Dukuh
Persilan Etan dengan 2 RW dan 6 RT.
3)
Dusun
Pereng meliputi dukuh Klampis, dukuh Gedangan, Dukuh Pucung dengan 2 RW dan 6
RT.
4)
Dusun
Persilan meliputi persilan kulon dan dukuh Tumpak growol dengan 2 RW dan 6 RT.
dari masing-masing dusun ini di pimpin oleh Kepala dusun selaku
pembantu kepala desa di wilayah dusun. dan Kepala Dusun ini dibantu oleh Ketua
RW dan Ketua RT. Saat ini Desa Babadan di pimpin Kepala desa Suyitno Sejak
tahun 2007.
VI.
Kelembagaan
Lembaga yang ada di Desa Babadan :
1.
BPD (Badan Permusyawaratan
Desa)
BPD merupakan badan permusyawaratan desa yang berfungsi sebagai lembaga legislatif-nya desa. Karena itu BPD
merupakan mitra kerja pemerintah desa
dalam hal pembahasan peraturan desa (perdes) dan sekaligus sebagai
lembaga social control bagi jalannya pemerintahan desa.
2.
LPMD (Lembaga Pemberdayaan
Masyarakat Desa)
LPMD adalah mitra kerja pemerintah desa dalam hal
penyusunan rencana dan pelaksanaan pembangunan desa.
3.
RT dan RW
RT merupakan lembaga yang memimpin
Rukun Tetangga dan RW merupakan Rukun Warga yang membantu pemerintah desa
tanpa pamrih (sukarela). Jumlah RT 22, sedangkan RW ada 8.
4.
PKK (Pemberdayaan dan
Kesejahteraan Keluarga)
PKK merupakan lembaga khusus bagi kaum perempuan untuk mengaktualisasikan potensi diri bagi kemajuan
pembangunan dibidang kesehatan,
pendidikan, olah raga dan kegiatan sosial lainnya.
5.
Karang Taruna
Lembaga ini merupakan wadah bagi kaum muda di desa yang
berperan serta dalam proses pembangunan di segala bidang.
6.
HIPPA (Himpunan Petani
Pemakai Air)
Adalah wadah bagi kaum tani dalam pengelolaan
sumberdaya air, khususnya irigasi untuk pengairan sawah.
7. GAPOKTAN (Gabungan Kelompok Tani)
di sektor pertanian dan peternakan sebagai
wadah untuk mendapatkan sarana informasi teknologi pertanian para petani Desa
Babadan membentuk Gabungan Kelompok Tani yang berdiri sejak 5 september 2007
yang merupakan gabungan dari kelompok tani yang ada di wilayah Desa Babadan
dengan nama GAPOKTAN SUMBER JAYA. Adapun jumlah
kelompok tani yang ada di Desa Babadan ada 6 kelompok tani yaitu :
1) kelompok tani sri Jaya yang berada di Dusun Babadan Utara dengan
kegiatan pimbinaan tanaman pangan dan perkebunan.
2) kelompok tani Mulya jaya I di Dusun Setonobendo dengan kegiatan
pimbinaan tanaman pangan dan perkebunan.
3) kelompok tani mustika jaya di Dusun Pereng dengan kegiatan
pimbinaan tanaman pangan dan perkebunan.
4) kelompok tani mulya jaya II di Dusun Persilan dengan kegiatan
pimbinaan tanaman pangan dan perkebunan.
5) kelompok wanita tani suka damai di Dusun Babadan Utara dengan
kegiatan pembinaan peternakan ungags.
6) kelompok wanita tani mekar sari di Dusun Setonobendo dengan
kegiatan pembinaan peternakan kambing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar