:SUGENG RAWUH ........!!!!!!!!!!!!!!!,,,,,,,,,,,, DI BLOG PEMERINTAH DESA BABADAN KECAMATAN KARANGREJO KABUPATEN TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR ................. Alamat Jalan RAYA ROGATEN RT. 01 RW. 02 Dusun Setonobendo Desa Babadan, Kode Pos 66253

PROFIL


I.        PENDAHULUAN
Desa Babadan adalah sebuah desa di Kecamatan Karangrejo Kabupaten Tulungagung Propinsi Jawa Timur Indonesia. Terletak kurang lebih 10 km utara kota Tulungagung. Luas wilayah desa babadan 331.655 Ha dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :
1. Sebelah Utara Desa Tanjungsari Kecamatan Karangrejo dan desa Nglutung Kecamatan Sendang.
2.    Sebelah Timur Desa Sukowidodo dan desa Sukowiyono Kecamatan Karangrejo.
3.    Sebelah Selatan Desa Bungur Kecamatan Karangrejo.
4.    Sebelah Barat Desa Kedoyo Kecamatan Sendang.
Sebagian besar penduduk desa Babadan bermata pencaharian sebagai petani dan buruh tani, peternakan, Industri teralis, Perdagangan dan pengrajin.
secara tofografi Desa Babadan terletak di daerah perbukitan kaki gunung wilis yang memanjang ketimur dan hampir di semua wilayah dusun di desa babadan berada di dataran tinggi kecuali di sebelah utara yaitu dusun babadan utara merupakan dataran rendah yang paling subur diantara dusun-dusun yang lain.

II.    SEJARAH DESA
              Desa Babadan merupakan salah satu dari 13 desa  yang terletak di wilayah administrasi Kecamatan Karangrejo Kabupaten Tulungagung
              Didalam sejarah Desa Babadan tidak diketahui secara pasti mulai kapan desa babadan berdiri, karena sampai sekarang belum ditemukan bukti-bukti berupa candi, prasasti yang menguatkan kapan berdirinya desa babadan, Untuk menggali sumber data atau informasi berdirinya Desa Babadan Pemerintah Desa bersama Tokoh Masyarakat mengundang para sesepuh dan beberapa warga masyarakat yang setidaknya mengetahui sejarah berdirinya Desa Babadan. Para sesepuh dan tokoh masyarakat menuturkan berdasarkan cerita dari nenek moyang yang telah diceritakan secara turun temurun bahwa sejarahnya berawal dari tokoh penggawa (Sentono) kerajaan mataram yang pergi dari kerajaan karena dikejar-kejar oleh Belanda, para penggawa kerajaan mataram tersebut banyak yang lari ke daerah timur yaitu Ponorogo dan sampailah ke daerah Tulungagung.
              Karena masih dikejar-kejar oleh belanda para penggawa (Sentono) kerajaan mataram tersebut lari ke arah utara, dalam pengejaran tentara belanda ini penggawa (sentono) kerajaan terkena tembak pada Bendo (Lutut) Kaki sampai terjatuh sehingga beliau bersama pasukannya bersembunyi di sebelah utara sungai Klantur. Dalam persembunyian ini penggawa kerajaan berpesan kepada prajuritnya bahwa apabila nanti sudah ada rejane jaman (kemajuan zaman) kelak daerah ini dinamakan SENTONOBENDO, ditempat ini pula terdapat petilasan / makam yang bernama SENTONO. Saat ini nama SETONOBENDO dijadikan nama Dusun yang merupakan bagian wilayah administratif Desa Babadan.
              Hari-hari berikutnya penggawa kerajaan mataram ini melanjutkan perjalanannya ke arah barat sambil membawa barang bawaan seperti empon-empon (rempah-rempah) untuk mengobati luka di lututnya, merekapun berhenti di suatu tempat sambil beristirahat mengobati lukanya dengan ramuan kencur, selain dibuat untuk ramuan obat para penggawa (Sentono) juga menanam tanaman kencur di tempat istirahat tersebut. Ditempat istirahat ini beliau menamakan SETONOKENCUR. Letak Setonokencur ini tepatnya berada di pinggir sungai Wudu sebelah utara dusun persilan. Ditempat ini terdapat makam satu orang yaitu petilasan/makam mbah Kariyah.
              Setelah Para penggawa (Sentono) kerajaan ini beristirahat merekapun melanjutkan perjalanannya ke arah utara  sampai di tepi sungai Babakan. Di tepi sungai babakan ini Beliau para penggawa (Sentono) dan prajuritnya berhenti dan tempat itu dinamakan SETONO. Ditempat inilah para penggawa kerajaan tersebut berhenti dan memulai mendirikan tempat tinggal. Karena daerah ini dulunya masih berupa hutan yang lebat dan semak-semak belukar, para prajurit mataram mulailah menebangi pohon dan membersihkan semak-semak belukar untuk didirikan bangunan tempat tinggal sehingga daerah yang ditempati ini dinamakan BABADAN. Disini pula yaitu di Dusun Babadan Lor terdapat makam para penggawa kerajaan mataram yang belum jelas nama-namanya.
              Ditempat tinggal yang baru ini diangkatlah seorang tokoh untuk menjadi pimpinan di Babadan dengan sebutan Demang. Tokoh-tokoh yang dikenal masyarakat sebagai demang di Desa Babadan yaitu SRI WULANDARI tidak diketahui secara pasti mulai kapan dan berakhirnya beliau menjadi demang, setelah beliau wafat Demang desa babadan dilanjutkan SINGO DARONO dan MALANG PRAWIRO, ketiga tokoh tersebut dikenal sampai sekarang sebagai Demang dan penyebar agama islam di babadan, ketiga Tokoh Demang tersebut makamnya berada di makam umum Dusun Babadan Lor dan sampai sekarang makam tersebut masih terawat dengan baik. Namun dari penggalian informasi tentang siapa saja keturunan dari ketiga tokoh tersebut sampai sekarang masih belum diketahui.
              Setelah ketiga tokoh tersebut pimpinan desa babadan yang semula di jabat oleh DEMANG diganti dengan LURAH. Dan seiring berjalannya waktu pada tahun 1983 Lurah diganti dengan KEPALA DESA hingga sampai saat ini. Demikianlah sekilas tentang asal usul sejarah berdirinya Desa Babadan Kecamatan Karangrejo Kabupaten Tulungagung.
              Setelah Indonesia merdeka, Desa Babadan telah mengalami beberapa masa kepemimpinan, yaitu:
Tabel 2.1.
Masa Kepemimpinan Kepala Desa Babadan
No
PERIODE
NAMA KEPALA DESA
KETERANGAN
1.
2.
3.
4
1
Tidak diketahui
Sri Wulandari
Demang
2
Tidak diketahui
Singo Darono
Demang
3
Tidak diketahui
Malang Prawiro
Demang
4
Tidak diketahui
Sadiran
Lurah
5
Tidak diketahui
Ngarib
Lurah
6
Sampai tahun 1983
Toyib
Lurah
7
Tahun 1983 – Tahun 1993
Djanari
Kepala Desa
8
Tahun 1993 – Tahun 2002
Djanari
Kepala Desa
9
Tahun 2002 - Tahun 2007
Sapowan
Kepala Desa
10
Tahun 2007 – Tahun 2013
Suyitno
Kepala Desa
11
Tahun 2013 – Sekarang
Suyitno
Kepala Desa

 

III.        PROFIL DESA
1)           Data Penduduk
1.    Jumlah penduduk desa Babadan ada 3.066  jiwa
2.    Jumlah penduduk laki-laki 1.535 jiwa
3.    Jumlah pendduk perempuan 1.531 jiwa
2)           Tingkat ekonomi
Sebagian besar penduduk desa Babadan adalah:
1.    Petani                   : 98.5 % dari jumlah penduduk
2.    Pegawai      : 0.5% dari jumlah penduduk
3.    Pengusaha  : 1 % dari jumlah penduduk
3)           Jumlah kepala keluarga penduduk miskin
Jumlah KK di Desa Babadan seluruhnya ada 1.126 KK, terdiri dari 152 KK di Dusun Babadan Lor, 412 KK di Dusun Setonobendo, 267 KK di Dusun Pereng, dan 219 KK di Dusun Persilan.

IV.        Data Monografi
1.        Kondisi Geografi
·              Ketinggian tanah dari permukaan laut           : 121 M
·              Banyaknya curah hujan                               : 2.175
2.        Topografi
·              Suhu udara rata- rata                                  : 30 c
3.        Orbitasi Geografi                                           
·              Jarak antar dusun                                       : 2 KM
·              Jarak dari pusat pemerintahan Kecamatan    : 5 KM
·              Jarak dari Ibu Kota/ Kabupaten                    : 10   KM
4.        Potensi
1)       Pertanian,
Desa babadan sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani dan buruh tani. Penduduk babadan yang bermata pencaharian petani maupun buruh tani tersebar di seluruh dusun yang ada di desa babadan. Pertanian yang ada di desa babadan memiliki potensi ekonomi yang besar. Untuk mendukung kegiatan pertanian dan pengelolaan hasil pertanian, para petani mendirikan gabungan kelompok tani (GAPOKTAN) "SUMBER JAYA" yang merupakan gabungan dari beberapa kelompok tani yang ada di masing-masing dusun. Potensi ekonomi disektor pertanian yang banyak menghasilkan produk pertanian terutama padi adalah dusun babadan lor. Hal ini di sebabkan Dusun babadan lor terletak di daerah dataran rendah yang merupakan daerah subur dengan irigasi teknis di banding dusun lainnya yang berada di daerah perbukitan. Komoditas pertanian yang dihasilkan padi dan palawija.
2)       perkebunan,
selain sector pertanian desa babadan juga terdapat perkebunan dengan komoditas yang dihasilkan tebu. Perkebunan tebu menjadi pilihan yang ke dua setelah padi dan palawija, terutama di daerah  dusun setonobendo, dusun persilan dan sebagian di dusun pereng. Hal ini disebabkan dusun setono bendo dusun pereng dan dusun persilan merupakan daerah perbukitan dengan irigasi teknis yang panajangnya mencapai 18 Km sehingga untuk pengairan sawah yang berada di hilir banyak kekurangan air.
3)        Industri,
Sector industry di desa babadan yang banyak adalah industry teralis dengan jumlah 11 Unit usaha. Industry teralis berada di dusun babadan lor dan dusun setonobendo
4)        Peternakan,
Sector peternakan memiliki potensi cukup besar untuk di kembangkan. Hal ini dapat kita lihat disetiap rumah tangga yang ada rata-rata memelihara Sapi, Kambing, dan ayam. Usaha peternakan yang ada masih sebagai usaha sambilan keluarga baik itu peternakan sapi, kambing maupun ayam. Dusun babadan lor merupakan sentra peternakan ayam kampung petelur dengan pemeliharaan secara intensif para peternak ayam kampung petelur anggotanya adalah perempuan yang tergabung pada Kelompok Wanita Tani SUKA DAMAI. sebagai wahana pembinaan para anggotanya. sedangkan di dusun lainnya yaitu dusun setonobendo, dusun persilan dan dusun pereng masih banyak penduduk yang pemeliharaannya bersifat tradisional belum di kembangkan dengan pemeliharaan secara intensif terutama pada ayam buras. Di dusun setonobendo juga terdapat  kelompok ternak kambing yang tergabung dalam Kelompok Tani Wanita MEKAR SARI.
5)       Perikanan.
Sector perikanan didesa babadan masih sedikit sekali, hanya 5 unit usaha perikanan. Sector perikanan ini terdapat di dusun setonobendo dengan Komoditas perikanan yang di hasilkan Ikan gurame, ikan lele  dan pembibitan ikan lele.
6)        Pertambangan batu
Sector pertambangan batu ini berada di sepanjang aliran sungai klantur yang terdapat di dusun pereng. Pertambangan batu ini di olah sebagai batu Koral, dan ada juga pertambangan batu gunung untuk bahan pondasi rumah, talut  dll. Dimana pertambangannnya digali di wilayah tanah kehutanan.
7)        Pengrajin
Desa babadan juga penghasil kerajinan baik kerajinan rumah tangga, seni dan budaya. Kerajinan ini berada di dusun setonobendo sebagai kerajinan tangkai pisau dan perabotan mebeler, kerajinan kepang, cikrak, tompo dan kerajinan alat tradisional gamelan di dusun Pereng.
V.        PEMERINTAHAN.
Pusat pemerintahan Desa Babadan terletak di Dusun Setonobendo. Adapun wilayah Desa Babadan terdiri dari 4 Dusun 8 RW dan 22 RT yaitu :
     1)   Dusun Babadan utara meliputi 2 RW, dan 4 RT.
     2)   Dusun Setonobendo meliputi Dukuh Rogaten, Dukuh Puthuk, Dukuh Ngloji dan Dukuh Persilan Etan dengan 2 RW dan 6 RT.
     3)   Dusun Pereng meliputi dukuh Klampis, dukuh Gedangan, Dukuh Pucung dengan 2 RW dan 6 RT.
     4)     Dusun Persilan meliputi persilan kulon dan dukuh Tumpak growol dengan 2 RW dan 6 RT.
dari masing-masing dusun ini di pimpin oleh Kepala dusun selaku pembantu kepala desa di wilayah dusun. dan Kepala Dusun ini dibantu oleh Ketua RW dan Ketua RT. Saat ini Desa Babadan di pimpin Kepala desa Suyitno Sejak tahun 2007.
VI.        Kelembagaan
Lembaga yang ada di Desa Babadan :
1.     BPD (Badan Permusyawaratan Desa)
BPD merupakan badan permusyawaratan desa yang berfungsi sebagai lembaga legislatif-nya desa. Karena itu BPD merupakan mitra kerja pemerintah desa dalam hal pembahasan peraturan desa (perdes) dan sekaligus sebagai lembaga social control bagi jalannya pemerintahan desa.
2.     LPMD (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa)
LPMD adalah mitra kerja pemerintah desa dalam hal penyusunan rencana dan pelaksanaan pembangunan desa.
3.     RT dan RW
RT merupakan lembaga yang memimpin Rukun Tetangga dan RW merupakan Rukun Warga yang membantu pemerintah desa tanpa pamrih (sukarela). Jumlah RT 22, sedangkan RW ada 8.
4.     PKK (Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga)
PKK merupakan lembaga khusus bagi kaum perempuan untuk mengaktualisasikan potensi diri bagi kemajuan pembangunan dibidang kesehatan, pendidikan, olah raga dan kegiatan sosial lainnya.
5.     Karang Taruna
Lembaga ini merupakan wadah bagi kaum muda di desa yang berperan serta dalam proses pembangunan di segala bidang.
6.     HIPPA (Himpunan Petani Pemakai Air)
Adalah wadah bagi kaum tani dalam pengelolaan sumberdaya air, khususnya irigasi untuk pengairan sawah.
             7.  GAPOKTAN (Gabungan Kelompok Tani)
di sektor pertanian dan peternakan sebagai wadah untuk mendapatkan sarana informasi teknologi pertanian para petani Desa Babadan membentuk Gabungan Kelompok Tani yang berdiri sejak 5 september 2007 yang merupakan gabungan dari kelompok tani yang ada di wilayah Desa Babadan dengan nama GAPOKTAN SUMBER JAYA. Adapun jumlah kelompok tani yang ada di Desa Babadan ada 6 kelompok tani yaitu :
1)   kelompok tani sri Jaya yang berada di Dusun Babadan Utara dengan kegiatan pimbinaan tanaman pangan dan perkebunan.
2)   kelompok tani Mulya jaya I di Dusun Setonobendo dengan kegiatan pimbinaan tanaman pangan dan perkebunan.
3)   kelompok tani mustika jaya di Dusun Pereng dengan kegiatan pimbinaan tanaman pangan dan perkebunan.
4)   kelompok tani mulya jaya II di Dusun Persilan dengan kegiatan pimbinaan tanaman pangan dan perkebunan.
5)   kelompok wanita tani suka damai di Dusun Babadan Utara dengan kegiatan pembinaan peternakan ungags.
6)   kelompok wanita tani mekar sari di Dusun Setonobendo dengan kegiatan pembinaan peternakan kambing.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar